Cinemaker.net- Film Ali dan Ratu-Ratu Queens yang digarap oleh Sutradara Lucky Kuswandi, merupakan karya dari penulis Gina S. Noer. Film ini dibintangi oleh Iqbaal Ramadhan sebagai Ali dengan durasi film 100 menit.
Kisah Ali dan Ibunya
Film “Ali dan Ratu-Ratu Queens” menceritakan tentang perjuangan seorang anak bernama Ali yang ditinggal ibunya sejak kecil. Ibu Ali, Mia, nekat merantau untuk mengejar cita-citanya sebagai penyanyi. Tekad Mia yang besar membuat ia mengabaikan keluarganya di Indonesia, sehingga orang tua Ali berpisah.
Pada usia dewasa, setelah kematian ayahnya, Ali mencari ibunya yang tinggal di New York. Ketika menemui ibunya, Ali menemukan fakta yang menyayat hati bahwa sang ibu telah memiliki keluarga baru dan dua anak.
Dalam usaha menemui ibunya, Ali bertemu dengan empat perempuan paruh baya asal Indonesia bernama Ance, Party, Biya, dan Chinta. Mereka menamai diri mereka “Ratu-Ratu Queens”. Ali juga bertemu dengan Eva, anak tunggal tante Ance. Mereka menjalani kehidupan sehari-hari di negeri Paman Sam dengan suka dan duka.
Nilai-Nilai Karakter dalam Film Ali dan Ratu-Ratu Queens
Perjuangan Ali dalam mencari ibunya memberikan banyak nilai-nilai karakter yang patut dicontoh, yang dapat dijadikan pedoman dalam perilaku dan tindakan bagi kalangan remaja. Apa sajakah nilai karakter dalam film Ali dan Ratu-Ratu Queens? Simak penjelasan berikut!
1. Nilai Religius
Nilai karakter dari film Ali dan Ratu-Ratu Queens yang pertama adalah nilai religius, terutama pada scene kegiatan syukuran yang dilakukan oleh keluarga Ali. Syukuran ini diadakan untuk merayakan kebahagiaan keluarga mereka. Keluarga Ali bersyukur kepada Sang Pencipta atas rezeki yang diberikan Tuhan.
2. Nilai Integritas
Nilai integritas ada pada scene para Queens mendengarkan keluh kesah Ali yang merasa ingin menyerah dan kecewa karena kehadirannya tidak diterima oleh ibunya. Para Queens membantu Ali mencari solusi dan menyemangatinya.
Ali tetap mencari ibunya dengan tekad besar meskipun pendiriannya sempat goyah, hal itu menunjukkan sebuah nilai integritas.
3. Nilai Mandiri
Nilai mandiri ada pada scene Ali berangkat ke New York seorang diri. Tindakan tidak bergantung pada orang lain dan berani mengambil keputusan untuk mencari ibunya di negeri orang adalah bentuk nilai mandiri yang dapat diterapkan pada kehidupan sehari-hari.
4. Nilai Gotong Royong
Nilai gotong royong ada pada scene kebersamaan para Queens yang saling berpelukan dan menyemangati satu sama lain untuk mewujudkan impian mereka. Keharmonisan yang mereka tunjukkan adalah bentuk gotong royong untuk membantu salah satu dari mereka dalam menyelesaikan masalah di perantauan.
5. Hubungan Manusia dengan Tuhan
Hubungan manusia dengan Tuhan ada pada scene momen Ali berkumpul dengan keluarganya saat berpamitan ingin ke New York. Paman Ali melarangnya karena takut Ali tidak bisa menjaga sholatnya.
6. Hubungan Manusia dengan Diri Sendiri
Hubungan manusia dengan dirinya sendiri ada pada scene para Queens saling menyemangati satu sama lain. Queens mengajak Ali mencari makan malam di luar sambil menghiburnya. Mereka menunjukkan tulisan “you belong to her” untuk menguatkan Ali supaya bertahan di New York.
7. Hubungan Manusia dengan Manusia
Hubungan manusia dengan manusia ada pada scene ketika Ali kembali ke rumah keluarga Queens untuk meminta maaf. Ali membawa rekaman video kebersamaannya dengan para Queens di New York. Queens merasa terharu, kemudian memaafkan kesalahan Ali dan memeluknya.
8. Hubungan Manusia dengan Alam
Hubungan manusia dengan alam ada pada scene ketika Mia menceritakan kepada Ali tentang kota New York. Mia memberikan pandangan bahwa dia akan pergi ke tempat yang ia gambar dalam waktu yang lama untuk mengejar cita-citanya.
Dengan menonton “Ali dan Ratu-Ratu Queens”, kita tidak hanya menikmati cerita yang menghibur, namun juga mendapatkan pesan moral yang mendalam tentang persahabatan, kejujuran, keberanian, dan rasa saling menghargai.
Film ini mengajarkan kita untuk tidak pernah menyerah dalam mencari arti keluarga dan kebahagiaan, serta pentingnya menjunjung tinggi nilai-nilai karakter dalam kehidupan sehari-hari.
Penulis: Siti Kholifah
Editor: Haqqi Idral
Leave a comment